YESUS

Malaikat Menemui Maria

Malaikat Menemui Maria

WANITA yang cantik ini adalah Maria. Ia seorang Israel, yang tinggal di kota kecil Nazaret. Allah tahu bahwa ia orang yang sangat baik. Itulah sebabnya Ia mengutus Gabriel malaikatNya untuk berbicara kepadanya. Tahukah kau apa yang hendak dikatakan oleh Gabriel sehingga ia datang menemui Maria? Marilah kita lihat.
‘Selamat siang, hai engkau yang dikaruniai,’ Gabriel berkata kepadanya. ‘Yehuwa menyertaimu.’ Maria belum pernah bertemu malaikat itu. Ia sangat kuatir, sebab ia tidak tahu apa yang dimaksudkannya. Tetapi Gabriel segera menenangkan dia.
‘Jangan takut, Maria,’ katanya, ‘Yehuwa sangat berkenan kepadamu. Itu sebabnya Ia bermaksud melakukan perkara yang ajaib atasmu. Tidak lama lagi engkau akan mendapat seorang bayi. Dan engkau harus memberinya nama Yesus.’
Gabriel menjelaskan lebih lanjut: ‘Anak ini akan menjadi besar, dan ia akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Yehuwa akan menjadikan dia raja, sama seperti Daud. Tapi Yesus akan menjadi raja selama-lamanya, dan kerajaannya tak akan pernah berakhir!’
‘Bagaimana semuanya itu bisa terjadi?’ Maria bertanya. ‘Aku bahkan belum kawin. Aku belum pernah tinggal bersama laki-laki, maka bagaimana aku bisa mendapat seorang bayi?’
‘Kuasa Allah akan turun atasmu,’ Gabriel menjawab. ‘Maka anak itu akan disebut Anak Allah.’ Kemudian ia berkata kepada Maria: ‘Ingatlah Elisabet sanak keluargamu. Orang mengatakan bahwa ia sudah terlalu tua untuk mendapat anak. Tapi tidak lama lagi ia akan mendapat anak laki-laki. Jadi kau mengerti sekarang, tidak satu pun yang tidak dapat Allah lakukan.’
Segera Maria berkata: ‘Aku ini hamba Yehuwa! Semogalah terjadi atasku tepat seperti yang engkau katakan.’ Maka malaikat itu pun pergi.
Maria segera pergi menemui Elisabet. Ketika Elisabet mendengar suara Maria, bayi dalam kandungan Elisabet melonjak kegirangan. Elisabet dipenuhi dengan roh Allah, dan ia berkata kepada Maria: ‘Engkau sungguh diberkati di antara wanita.’ Maria tinggal bersama Elisabet sekitar tiga bulan, dan kemudian pulang ke Nazaret.
Sebenarnya Maria sudah hampir menikah dengan seorang laki-laki bernama Yusuf. Tapi ketika Yusuf mengetahui bahwa Maria akan mendapat bayi, ia berpikir bahwa ia tidak patut mengawininya. Maka malaikat Allah berkata kepada Yusuf: ‘Jangan kuatir mengambil Maria sebagai istrimu. Sebab tidak lain dari Allah yang telah mengaruniai dia seorang anak laki-laki.’ Maka Maria dan Yusuf menikah, dan mereka menunggu kelahiran Yesus.

Lukas 1:26-56; Matius 1:18-25.

Kelahiran Yesus sampai Kematiannya

Malaikat Gabriel diutus kepada seorang gadis yang baik bernama Maria. Gabriel berkata kepada Maria bahwa ia akan mendapat seorang anak yang akan memerintah sebagai raja selama-lamanya. Yesus, anak itu, akan lahir dalam kandang binatang di mana gembala-gembala mengunjungi dia. Belakangan, sebuah bintang membimbing orang-orang dari Timur sampai kepada anak kecil itu. Kita akan mempelajari siapa yang menyebabkan mereka dapat melihat bintang itu, dan bagaimana Yesus telah diluputkan dari usaha pembunuhan.
Selanjutnya, kita temukan Yesus, ketika ia berusia 12 tahun, sedang bercakap-cakap dengan guru-guru di bait. Delapan belas tahun kemudian Yesus dibaptis, dan kemudian ia memulai pengabaran Kerajaan dan pekerjaan pengajaran yang Allah inginkan untuk ia lakukan dengan mengutusnya ke bumi. Untuk membantunya dalam pekerjaan ini, Yesus memilih 12 pria dan menjadikan mereka rasul-rasulnya.
Yesus juga melakukan banyak mujizat. Ia memberi makan ribuan orang dengan hanya beberapa ikan kecil dan beberapa potong roti. Ia menyembuhkan orang-orang sakit dan bahkan membangkitkan orang-orang mati. Akhirnya, kita pelajari banyak hal yang terjadi kepada Yesus selama hari terakhir dari kehidupannya, dan bagaimana sampai ia dibunuh. Yesus mengabarkan selama kira-kira tiga setengah tahun, maka Bagian ENAM meliputi jangka waktu sedikit lebih dari 34 tahun.

Yesus Lahir dalam Kandang

TAHUKAH kau siapa bayi yang mungil ini? Ya, itulah Yesus. Ia baru lahir dalam sebuah kandang. Kandang adalah tempat tinggal binatang. Maria merebahkan Yesus dalam palungan, yaitu tempat makanan bagi keledai dan binatang-binatang lain. Tapi mengapa Maria dan Yusuf tinggal bersama binatang-binatang itu? Itu bukan tempat bayi yang baru lahir, bukan?
Memang, bukan. Tapi inilah sebabnya mengapa mereka sampai tinggal di sini: Kaisar Agustus, penguasa Roma, membuat undang-undang bahwa semua orang harus pulang ke kota kelahirannya supaya namanya didaftarkan dalam buku. Ya, Yusuf dahulu lahir di Betlehem. Tapi ketika ia dan Maria tiba di sana, tidak ada lagi tempat penginapan bagi mereka. Jadi mereka terpaksa datang ke kandang binatang-binatang ini. Dan justru pada hari itu Maria melahirkan Yesus! Tapi seperti dapat kaulihat, Yesus baik-baik saja.
Para gembala tiba di Betlehem untuk melihat Yesus
Dapatkah kaulihat para gembala yang datang menemui Yesus? Tadinya mereka di padang rumput pada malam hari menjaga domba-domba, dan cahaya yang sangat terang bersinar sekeliling mereka. Itu tidak lain dari seorang malaikat! Gembala-gembala itu sangat ketakutan. Tapi malaikat itu berkata: ‘Jangan takut! Ada kabar baik untuk kalian. Hari ini, di Betlehem, Kristus Tuhan itu telah lahir. Ia akan menyelamatkan orang-orang! Kalian akan menemuinya dibungkus dengan lampin dan berbaring dalam palungan.’ Tiba-tiba banyak malaikat datang dan mulai memuji-muji Allah. Maka segera gembala-gembala ini pergi untuk melihat Yesus, dan sekarang mereka telah menemukannya.
Tahukah kau mengapa Yesus begitu istimewa? Tahukah kau siapa ia sebenarnya? Ingat, dalam cerita pertama dari buku ini kau membaca tentang Putra Allah yang pertama. Putra ini bekerja bersama Yehuwa menjadikan langit dan bumi serta segala sesuatu yang lain. Ya, ia adalah Yesus!
Ya, Yehuwa memindahkan kehidupan Putranya dari surga ke dalam kandungan Maria. Seketika itu juga seorang bayi mulai bertumbuh dalam kandungannya sama seperti bayi-bayi lain dalam kandungan ibu mereka. Tapi bayi ini adalah Putra Allah. Akhirnya Yesus lahir di sini dalam kandang di Betlehem. Dapatkah kau mengerti sekarang mengapa malaikat-malaikat itu begitu gembira memberitahu kepada manusia bahwa Yesus telah lahir?

Orang-Orang yang Dibimbing Bintang

KAU bisa lihat bintang yang begitu terang yang ditunjuk oleh salah satu dari orang-orang ini? Ketika mereka meninggalkan Yerusalem, bintang itu muncul. Orang-orang ini berasal dari Timur, dan mereka mempelajari bintang-bintang. Mereka percaya bahwa bintang ini menuntun mereka kepada seseorang yang penting.
Bintang yang bersinar di atas
Ketika orang-orang ini tiba di Yerusalem, mereka bertanya: ‘Di manakah anak yang akan menjadi raja orang Yahudi itu?’ “Yahudi” adalah nama lain untuk orang Israel. ‘Pertama sekali kami melihat bintang itu ketika kami masih di Timur,’ orang-orang itu berkata, ‘dan kami datang untuk menyembahnya.’
Ketika Herodes, yang menjadi raja di Yerusalem mendengar hal ini ia menjadi terkejut. Ia tidak ingin ada raja lain mengambil tempatnya. Maka Herodes memanggil kepala-kepala imam dan bertanya: ‘Di manakah raja yang dijanjikan itu akan lahir?’ Mereka menjawab: ‘Alkitab mengatakan di Betlehem.’
Maka Herodes memanggil orang-orang dari Timur itu dan berkata: ‘Carilah anak kecil itu sampai dapat. Kalau kamu sudah menemukannya, beritahukanlah kepadaku. Aku ingin pergi menyembahnya juga.’ Tapi, sebenarnya, Herodes bermaksud melihat anak itu untuk membunuhnya!
Kemudian bintang itu bergerak di depan orang-orang ini menuju Betlehem dan berhenti di atas tempat anak itu berada. Ketika orang-orang ini masuk ke dalam rumah itu, mereka menemukan Maria dan Yesus yang masih kecil. Mereka mengeluarkan hadiah dan memberikannya kepada Yesus. Tetapi belakangan Yehuwa memperingatkan orang-orang ini dalam mimpi supaya tidak kembali kepada Herodes. Maka mereka pulang ke negeri mereka melalui jalan lain.
Ketika Herodes mengetahui bahwa orang-orang dari Timur ini telah kembali ke negerinya, ia sangat marah. Maka ia memerintahkan supaya semua bayi berumur dua tahun ke bawah yang ada di Betlehem dibunuh. Tetapi dalam mimpi Yehuwa memperingatkan Yusuf sebelumnya, dan Yusuf berangkat bersama keluarganya menuju Mesir. Belakangan, setelah Yusuf mengetahui bahwa Herodes sudah meninggal, ia membawa Maria dan Yesus kembali ke Nazaret. Di sinilah Yesus menjadi dewasa.
Menurut pendapatmu siapa yang membuat bintang yang baru itu bercahaya? Ingat, orang-orang itu pertama-tama pergi ke Yerusalem setelah melihat bintang itu. Setan si Iblis ingin membunuh Putra Allah, dan ia tahu bahwa Raja Herodes di Yerusalem akan berusaha membunuhnya. Maka Setanlah yang membuat bintang itu bercahaya.

Yesus di Bait Ketika Masih Anak

LIHATLAH anak muda ini sedang bercakap-cakap dengan orang-orang yang sudah tua. Mereka adalah guru-guru di bait Allah di Yerusalem. Dan anak muda itu adalah Yesus. Ia sudah mulai bertumbuh. Sekarang ia berumur 12 tahun.
Guru-guru itu sangat heran bagaimana Yesus tahu begitu banyak tentang Allah dan hal-hal yang tertulis dalam Alkitab. Tapi mengapa Yusuf dan Maria tidak ada bersama ia di sini? Di mana mereka? Mari kita cari tahu.
Tiap tahun Yusuf membawa keluarganya ke Yerusalem untuk menghadiri pesta istimewa yang disebut Paskah. Perjalanan dari Nazaret ke Yerusalem cukup jauh. Tidak ada orang yang punya mobil, dan tidak ada kereta api. Pada zaman itu belum ada. Kebanyakan orang berjalan kaki, dan perlu kira-kira tiga hari untuk sampai ke Yerusalem.
Pada waktu itu keluarga Yusuf sudah besar. Jadi sudah ada adik laki-laki dan adik perempuan dari Yesus yang harus dijaga. Ya, tahun ini Yusuf dan Maria telah berangkat bersama anak-anak mereka menempuh perjalanan jauh untuk kembali ke Nazaret. Mereka pikir Yesus ada bersama orang-orang lain yang menempuh perjalanan yang sama. Tapi ketika mereka berhenti pada malam hari, mereka tidak melihat Yesus. Mereka mencarinya di antara sanak keluarga dan teman-teman, tetapi tidak ada! Maka mereka pun kembali lagi ke Yerusalem untuk mencarinya di sana.
Akhirnya mereka menemukan Yesus di sini bersama guru-guru. Ia mendengarkan guru-guru itu dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Dan semua orang itu heran melihat bagaimana bijaksananya Yesus. Tetapi Maria berkata: ‘Nak, mengapa engkau berbuat begini terhadap kami? Bapamu dan aku sangat cemas mencarimu.’
‘Mengapa kamu mencari aku?’ jawab Yesus. ‘Tidakkah kamu tahu bahwa aku harus ada di rumah Bapaku?’
Ya Yesus suka berada di tempat di mana ia dapat belajar tentang Allah. Bukankah demikian hendaknya perasaan kita juga? Setelah kembali ke Nazaret, Yesus pergi ke perhimpunan-perhimpunan untuk beribadat setiap minggu. Karena ia selalu menaruh perhatian, ia belajar banyak hal dari Alkitab. Marilah kita seperti Yesus dan mengikuti teladannya.

Yohanes Membaptis Yesus

LIHATLAH burung merpati yang turun ke atas lelaki ini. Ia adalah Yesus. Ia berumur kira-kira 30 tahun pada waktu itu. Dan orang yang ada bersama dia adalah Yohanes. Ingatkah kau ketika Maria pergi mengunjungi Elisabet sanak keluarganya, dan ketika bayi yang ada dalam kandungan Elisabet melonjak kegirangan? Bayi yang melonjak itu pada waktu belum lahir adalah Yohanes. Tetapi apa yang sedang dilakukan oleh Yohanes sekarang?
Yohanes baru saja mencelupkan Yesus ke dalam air Sungai Yordan. Demikianlah caranya seseorang dibaptis. Pertama-tama, ia dicelupkan ke dalam air, dan kemudian dikeluarkan dari dalam air. Karena begitulah yang dilakukan oleh Yohanes kepada orang banyak, maka ia disebut Yohanes Pembaptis. Tetapi mengapa Yohanes membaptis Yesus?
Ya, Yohanes melakukannya karena Yesus datang dan meminta Yohanes membaptis dia. Yohanes membaptis orang-orang yang ingin memperlihatkan bahwa mereka menyesal atas hal-hal buruk yang mereka lakukan. Tapi apakah Yesus pernah melakukan sesuatu yang buruk sehingga ia perlu menyesal? Tidak, tidak pernah, sebab Yesus Anak Allah dari surga. Jadi ia meminta Yohanes membaptis dia karena alasan lain. Mari kita lihat alasan apa itu.
Sebelum Yesus menemui Yohanes di sini, tadinya ia bekerja sebagai tukang kayu. Tukang kayu membuat barang-barang dari kayu, seperti meja dan kursi dan juga bangku. Yusuf suami Maria juga tukang kayu, dan ia mengajar Yesus menjadi tukang kayu, Tetapi Yehuwa mengutus Putranya ke bumi bukan untuk menjadi tukang kayu. Ada pekerjaan istimewa yang harus ia lakukan, dan waktunya telah tiba bagi Yesus untuk mulai melakukannya. Jadi untuk memperlihatkan bahwa ia telah datang untuk melakukan kehendak Bapanya, Yesus meminta Yohanes membaptis dia. Apakah Allah senang akan hal ini?
Roh kudus berbentuk merpati turun dari surga
Ya, Allah senang, sebab setelah Yesus keluar dari air, suara dari surga mengatakan: ‘Inilah Putraku, yang Aku perkenan.’ Juga, seakan-akan surga terbuka dan burung merpati ini turun atas Yesus. Tetapi itu bukan burung merpati yang sungguh-sungguh. Hanya kelihatan saja seperti burung merpati. Sesungguhnya itu adalah roh suci Allah.
Sekarang banyak yang harus dipikirkan oleh Yesus, maka ia pergi ke tempat yang sunyi selama 40 hari. Di sana Setan datang kepadanya. Tiga kali Setan mencoba mempengaruhi Yesus untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum-hukum Allah. Tetapi Yesus tidak mau melakukannya.
Setelah itu Yesus kembali dan bertemu dengan beberapa orang lelaki yang menjadi pengikutnya atau murid-muridnya yang pertama. Beberapa dari mereka bernama Andreas, Petrus (juga dipanggil Simon), Filipus dan Natanael (juga disebut Bartolomeus). Yesus bersama murid-murid yang baru ini berangkat menuju distrik Galilea. Di Galilea mereka berhenti di kota kediaman Natanael yaitu Kana. Di sana Yesus pergi ke pesta perkawinan yang besar, dan melakukan mujizatnya yang pertama. Tahukah kau mujizat apa itu? Ia membuat air menjadi anggur.

Yesus Membersihkan Bait

KELIHATANNYA Yesus sungguh-sungguh marah, bukan? Tahukah kau mengapa ia begitu marah? Sebabnya adalah karena orang-orang di bait Allah di Yerusalem begitu tamak. Mereka berusaha mendapatkan banyak keuntungan uang dari orang-orang yang datang ke sana untuk menyembah Allah.
Apakah kau melihat semua sapi, domba dan burung merpati itu? Ya, orang-orang itu menjualnya di dalam bait itu sendiri. Tahukah kau apa sebabnya? Sebab orang Israel membutuhkan binatang darat dan burung untuk dikorbankan kepada Allah.
Hukum Allah mengatakan bahwa kalau orang Israel berbuat salah, ia harus mengadakan korban kepada Allah. Dan ada juga sebab-sebab lain sehingga orang Israel harus mengadakan korban-korban. Tapi di mana seorang Israel dapat membeli burung dan binatang darat untuk dipersembahkan sebagai korban kepada Allah?
Beberapa orang Israel punya burung dan binatang darat. Jadi mereka dapat mengorbankannya. Tetapi banyak orang Israel tidak punya satu pun binatang darat atau burung. Dan yang lain-lain tinggal begitu jauh dari Yerusalem sehingga susah sekali kalau mereka harus membawa salah satu dari binatang-binatang mereka ke bait. Jadi orang banyak datang ke Yerusalem dan membeli binatang darat atau burung yang mereka butuhkan. Tapi orang-orang yang menjualnya membuat harga yang terlalu tinggi. Mereka menipu orang banyak. Selain itu, sebenarnya mereka tidak boleh berjualan di dalam bait Allah.
Inilah yang membuat Yesus marah. Maka ia membalikkan meja-meja itu dan uang yang di atasnya diserakkannya. Juga, ia membuat cambuk dari tali dan mengusir semua binatang itu dari bait. Ia memerintahkan orang-orang yang menjual burung merpati: ‘Bawa semua itu ke luar! Jangan lagi membuat rumah Bapaku tempat berjualan.’
Beberapa dari pengikut-pengikut Yesus ada bersama dia di bait di Yerusalem pada waktu itu. Mereka terkejut melihat apa yang Yesus lakukan. Maka mereka mengingat ayat Alkitab yang mengatakan tentang Putra Allah: ‘Kasih akan rumah Allah akan bernyala-nyala dalam dirinya bagaikan api.’
Selama Yesus berada di Yerusalem menghadiri Paskah, ia melakukan banyak mujizat. Setelah itu, Yesus meninggalkan Yudea dan memulai perjalanannya kembali ke Galilea. Tapi dalam perjalanannya, ia melewati distrik Samaria. Mari kita lihat apa yang terjadi di sana.

Dengan Wanita di Sumur

YESUS berhenti untuk melepaskan lelah dekat sebuah sumur di Samaria. Murid-muridnya pergi ke kota membeli makanan. Di sini Yesus sedang bercakap-cakap dengan seorang wanita. Wanita itu mau mengambil air. Yesus berkata kepadanya: ‘Berilah aku minum.’
Ini membuat wanita itu sangat terkejut. Tahukah kau apa sebabnya? Soalnya Yesus seorang Yahudi, dan wanita itu orang Samaria. Dan kebanyakan orang Yahudi tidak suka kepada orang Samaria. Malah mereka tidak mau bicara kepada orang Samaria! Tapi Yesus mengasihi segala macam orang. Maka ia berkata: ‘Andai kata engkau tahu siapa yang meminta dari padamu air minum, engkau tentu akan meminta dari padanya dan ia akan memberikan kepadamu air kehidupan.’
‘Tuan,’ kata wanita itu, ‘sumur itu dalam, dan tuan bahkan tidak punya timba. Dari mana tuan bisa mengambil air kehidupan itu?’
‘Jika engkau minum air dari sumur ini maka engkau akan haus lagi,’ Yesus menjelaskan. ‘Tetapi air yang akan kuberikan dapat membuat seseorang hidup selama-lamanya.’
‘Tuan,’ kata wanita itu, ‘berikanlah kepadaku air seperti itu! Tentu aku tak akan pernah haus lagi. Dan aku tidak perlu lagi datang ke mari mengambil air.’
Wanita itu menyangka bahwa Yesus berbicara tentang air yang biasa. Tapi sebenarnya ia memaksudkan kebenaran tentang Allah dan kerajaanNya. Kebenaran ini bagaikan air yang memberi kehidupan. Itu dapat memberikan kepada seseorang hidup yang kekal.
Sekarang Yesus berkata kepada wanita itu: ‘Pergilah dan panggil suamimu dan kemudian kembali ke mari.’
‘Aku tidak punya suami,’ jawabnya.
‘Jawabanmu benar,’ kata Yesus. ‘Tapi dulu engkau pernah mempunyai lima suami, dan yang ada sekarang padamu memang bukan suamimu.’
Wanita itu terkejut, sebab semuanya itu benar. Bagaimana Yesus dapat mengetahui hal-hal itu? Ya, oleh karena Yesus adalah Orang yang Dijanjikan Allah, dan Allah memberikan padanya keterangan ini. Pada waktu itu murid-murid Yesus pun kembali dari kota, dan mereka terkejut melihat Yesus bercakap-cakap dengan wanita Samaria.
Apa yang kita pelajari dari semua ini? Bahwa Yesus ramah kepada orang-orang dari bangsa mana pun. Dan kita hendaknya demikian juga. Kita tidak patut menganggap orang tertentu jahat hanya karena mereka dari bangsa lain. Yesus ingin semua orang mengenal kebenaran yang membimbing kepada hidup yang kekal. Dan kita juga hendaknya ingin membantu orang lain mengetahui kebenaran.

Yesus Mengajar di atas Gunung

LIHAT Yesus sedang duduk di sini. Ia mengajar semua orang itu di atas sebuah gunung di Galilea. Yang duduk paling dekat kepadanya adalah murid-muridnya. Ia telah memilih 12 orang menjadi rasul-rasul. Rasul-rasul adalah murid-murid khusus dari Yesus. Tahukah kau nama-nama mereka?
Ada yang bernama Simon Petrus dan Andreas saudaranya. Kemudian Yakobus dan Yohanes, yang juga bersaudara. Rasul lain juga bernama Yakobus, dan yang lain lagi dipanggil juga Simon. Dua rasul sama-sama bernama Yudas. Yang satu Yudas Iskariot, dan yang satu lagi Yudas yang juga dipanggil dengan nama Tadeus. Kemudian Filipus dan Natanael (juga dipanggil Bartolomeus), dan Matius serta Tomas.
Setelah pulang dari Samaria, Yesus mulai mengabar untuk pertama kalinya: ‘Kerajaan surga sudah dekat.’ Tahukah kau apa yang dimaksud dengan kerajaan itu? Itu adalah kerajaan yang sungguh-sungguh dari Allah. Yesuslah rajanya. Ia akan memerintah dari surga dan mendatangkan perdamaian ke bumi. Segenap bumi akan dijadikan firdaus yang indah oleh kerajaan Allah.
Di sini Yesus sedang mengajar orang banyak tentang kerajaan itu. ‘Beginilah kamu berdoa,’ ia menjelaskan. ‘Bapa kami yang di surga, dimuliakanlah namaMu. Datanglah kerajaanMu. Jadilah kehendakMu di bumi, seperti di surga.’ Banyak orang menyebut doa ini ‘Doa Tuhan. Yang lain-lain menyebutnya ‘Bapa Kami.’ Dapatkah kau mengatakan seluruh doa itu?
Sekumpulan orang mendengarkan Khotbah Yesus di Gunung
Yesus juga mengajar orang banyak itu bagaimana hendaknya sikap mereka satu sama lain. ‘Perbuatlah untuk orang lain apa yang kau inginkan mereka perbuat untukmu,’ katanya. Kau suka bukan, kalau orang lain ramah kepadamu? Maka, Yesus mengatakan, kita pun hendaknya ramah kepada mereka. Tidakkah menyenangkan sekali kelak, bila semua orang dalam bumi firdaus melakukan hal itu?

Yesus Membangkitkan Orang-Orang Mati

ANAK gadis yang kaulihat di sini berusia 12 tahun. Yesus memegang tangannya, sedangkan ibu dan ayahnya berdiri di dekatnya. Tahukah kau mengapa mereka begitu senang? Marilah kita cari tahu.
Ayah anak gadis ini seorang yang terkemuka bernama Yairus. Suatu hari putrinya jatuh sakit, dan harus berbaring di tempat tidur. Tetapi anak itu tidak bertambah baik. Ia malah makin sakit dan parah. Yairus dan istrinya sangat cemas, sebab kelihatannya anak mereka akan mati. Ia satu-satunya anak perempuan mereka. Maka Yairus pergi mencari Yesus. Ia telah mendengar mujizat-mujizat yang Yesus lakukan.
Ketika Yairus menemukan Yesus, ada banyak sekali orang sekeliling Yesus. Tetapi Yairus berusaha menerobos orang banyak itu dan ia jatuh tersungkur di depan kaki Yesus. ’Anakku perempuan sakit parah,’ ia berkata. ’Tolonglah datang dan menyembuhkan dia,’ ia memohon. Yesus berkata bahwa ia akan datang.
Dalam perjalanan ke rumah Yairus orang banyak itu terus berdesak-desakan Tiba-tiba Yesus berhenti. ‘Siapa yang menyentuh aku?’ Yesus bertanya. Yesus merasa kekuatan keluar dari dirinya, maka ia tahu bahwa ada orang yang menyentuhnya. Tetapi siapa? Ia adalah seorang wanita yang telah sakit parah selama 12 tahun. Ia telah berusaha untuk bangun dan menyentuh jubah Yesus, dan ia sembuh!
Ini membuat Yairus merasa agak lega, sebab ia dapat melihat betapa mudahnya bagi Yesus menyembuhkan seseorang. Tetapi pada waktu itu datang orang membawa pesan. ‘Jangan lagi menyusahkan Yesus,’ katanya kepada Yairus. ‘Anak perempuanmu itu sudah mati.’ Yesus kebetulan mendengarnya dan berkata kepada Yairus: ‘Jangan takut, ia akan baik nanti.’
Ketika akhirnya mereka sampai di rumah Yairus, orang-orang di sana sudah menangis karena sangat sedih. Tapi Yesus berkata: ‘Janganlah menangis. Anak itu tidak mati. Ia hanya tidur.’ Tapi mereka tertawa dan mengejek Yesus, sebab mereka tahu anak gadis itu sudah mati.
Kemudian Yesus membawa ayah dan ibu gadis serta ketiga rasulnya ke dalam kamar tempat anak itu terbaring. Yesus memegang tangannya dan berkata: ‘Bangunlah!’ Dan anak itu menjadi hidup, sebagaimana kaulihat di sini. Dan ia bangun dan mulai berjalan-jalan! Itulah sebabnya ibu dan ayahnya begitu bahagia, sangat bahagia.
Ini bukan orang yang pertama yang Yesus bangkitkan dari antara orang mati. Yang pertama disebutkan dalam Alkitab adalah putra seorang janda yang tinggal di kota Nain. Kemudian, Yesus juga membangkitkan Lazarus, saudara Maria dan Marta, dari antara orang mati. Bila Yesus memerintah sebagai raja yang dilantik Allah, ia akan menghidupkan kembali banyak sekali orang yang sudah mati. Kita dapat bersukacita, bukan?

Yesus Memberi Makan Banyak Orang

SESUATU yang mengerikan telah terjadi. Yohanes Pembaptis baru saja dibunuh. Herodias, istri raja, tidak suka melihat Yohanes, Dan ia berhasil mempengaruhi raja sehingga kepala Yohanes dipenggal.
Ketika Yesus mendengar ini, ia sangat sedih. Ia pergi ke tempat sepi sendirian. Tapi orang-orang mengikuti dia. Ketika Yesus melihat orang banyak itu, ia merasa kasihan. Maka ia berbicara kepada mereka tentang kerajaan Allah, dan ia menyembuhkan orang-orang sakit yang mereka bawa.
Setelah hari mulai sore murid-muridnya berkata kepadanya: ‘Hari sudah hampir malam, dan tempat ini sepi. Suruhlah orang-orang itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan untuk mereka di desa-desa dekat sini.’
‘Mereka tidak perlu pergi,’ jawab Yesus. ‘Kamu harus memberikan sesuatu untuk mereka makan.’ Lalu Yesus bertanya kepada Filipus: ‘Di mana kita dapat membeli cukup makanan untuk semua orang ini?’
‘Perlu banyak sekali uang untuk membeli cukup makanan, dan itu pun hanya sedikit untuk tiap orang,’ jawab Filipus. Andreas berkata: ‘Anak lelaki ini, yang membawa makanan kita, hanya punya lima roti dan dua ikan. Tapi itu tidak ada artinya untuk semua orang ini.’
‘Suruhlah orang-orang itu duduk di rumput,’ kata Yesus. Lalu ia mengucapkan terima kasih kepada Allah untuk makanan itu, dan mulai memecah-mecahkannya. Selanjutnya, murid-murid itu memberikan roti dan ikan itu kepada semua orang. Ada 5.000 orang laki-laki, dan ribuan orang lagi wanita dan anak-anak. Semua mereka makan sampai kenyang. Dan setelah murid-murid itu mengumpulkan apa yang tersisa, masih ada 12 bakul penuh!
Kemudian Yesus menyuruh murid-muridnya naik perahu untuk menyeberangi Laut Galilea. Sepanjang malam bertiup angin ribut, dan gelombang mengombang-ambingkan perahu itu. Murid-murid itu sangat ketakutan. Lalu, pada tengah malam, mereka melihat seseorang berjalan menuju mereka di atas air. Mereka berseru ketakutan, sebab mereka tidak tahu apa yang sedang mereka lihat.
‘Jangan takut,’ kata Yesus. ‘Aku ini!’ Mereka masih tidak dapat percaya. Maka Petrus berkata: ‘Jika memang sungguh-sungguh Engkaulah itu, Tuhan, suruhlah aku berjalan di atas air kepadamu.’ Yesus menjawab: ‘Datanglah!’ Dan Petrus keluar dari perahu dan berjalan di atas air! Kemudian ia menjadi takut dan mulai tenggelam, tapi Yesus menyelamatkan dia.
Belakangan, Yesus sekali lagi memberi makan ribuan orang. Kali ini dengan tujuh roti dan beberapa ikan kecil. Dan sekali lagi ada lebih dari cukup untuk semuanya. Bagus sekali caranya Yesus memperhatikan kebutuhan orang-orang, bukan! Pada waktu ia memerintah nanti sebagai raja yang Allah lantik, kita tidak akan perlu merasa kuatir mengenai apa pun!

Yesus Mengasihi Anak-Anak Kecil

LIHATLAH Yesus sedang memeluk anak kecil itu. Tidak salah lagi bahwa Yesus sungguh-sungguh memperhatikan anak-anak kecil. Orang-orang yang mengamatinya adalah rasul-rasulnya. Apa yang Yesus katakan kepada mereka? Mari kita lihat.
Yesus bersama rasul-rasulnya baru saja pulang dari perjalanan jauh. Sepanjang jalan itu rasul-rasulnya saling bertengkar. Maka setelah perjalanan berakhir Yesus bertanya kepada mereka: ’Apa yang kamu pertengkarkan tadi di tengah jalan?’ Sebenarnya, Yesus tahu apa yang mereka pertengkarkan. Tapi ia mengajukan pertanyaan itu untuk melihat apakah rasul-rasul itu mau menceritakannya.
Rasul-rasul itu tidak menjawab, sebab di tengah jalan mereka bertengkar mengenai siapa di antara mereka yang terbesar. Beberapa dari rasul-rasul itu ingin lebih terkemuka dari pada yang lain-lain. Bagaimana Yesus akan mengatakan kepada mereka bahwa tidak patut menginginkan hal yang demikian?
Ia memanggil anak kecil, dan menempatkannya di depan mereka semua. Lalu ia berkata kepada murid-muridnya: ’Aku ingin supaya kamu mengetahui hal ini baik-baik, Kecuali kamu berobah dan menjadi seperti anak-anak kecil, kamu tidak akan dapat masuk ke dalam kerajaan Allah. Yang terbesar dalam kerajaan itu adalah yang menjadi seperti anak kecil ini.’ Tahukah kau mengapa Yesus berkata begitu?
Ya, anak-anak yang sangat kecil tidak kuatir apakah mereka lebih besar atau lebih terkemuka dari pada yang lain. Jadi rasul-rasul itu hendaknya belajar menjadi seperti anak-anak dalam hal ini dan tidak bertengkar mengenai siapa yang lebih besar atau yang terkemuka.
Ada juga waktu-waktu lain di mana Yesus betul-betul memperlihatkan bahwa ia menyayangi anak-anak kecil. Beberapa bulan kemudian ada orang-orang yang membawa anak-anak mereka kepada Yesus. Rasul-rasul itu mencoba mencegahnya. Tapi Yesus berkata: ‘Biarkan anak-anak itu datang kepadaku, dan jangan menghalangi mereka, sebab kerajaan Allah adalah milik orang-orang seperti mereka.’ Kemudian Yesus memeluk anak-anak itu, dan memberkati mereka. Sangat menyenangkan bahwa Yesus mengasihi anak-anak kecil, bukan?

Cara Yesus Mengajar

PADA suatu hari Yesus berkata kepada seorang laki-laki bahwa ia harus mengasihi sesamanya. Orang itu bertanya kepada Yesus: ‘Siapakah sesamaku itu?’ Ya, Yesus tahu apa yang dipikirkan oleh orang ini. Orang ini berpikir bahwa hanya orang-orang yang sebangsa dan seagama yang termasuk sesamanya. Maka mari kita lihat apa yang Yesus katakan kepadanya.
Kadang-kadang Yesus mengajar dengan jalan bercerita. Itulah yang ia lakukan sekarang. Ia bercerita tentang seorang Yahudi dan seorang Samaria. Kita telah mengetahui bahwa kebanyakan orang Yahudi tidak suka kepada orang Samaria. Ya, beginilah cerita Yesus:
Suatu hari ada seorang Yahudi turun ke Yerikho melewati gunung. Tetapi ia diserang penyamun. Uangnya dirampas dan ia dipukuli sampai hampir mati.
Kemudian, seorang imam Yahudi lewat dari jalan itu. Ia melihat orang yang dipukuli itu. Coba pikir apa yang ia lakukan? Ya, ia terus saja berjalan di seberang. Lalu seorang lain yang sangat saleh beragama datang lewat. Ia orang Lewi. Apakah ia berhenti? Tidak, ia juga tidak berhenti untuk menolong orang yang kesakitan itu. Kau dapat melihat imam dan orang Lewi itu di kejauhan meneruskan perjalanan mereka.
Tapi lihatlah siapa orang ini yang ada bersama orang yang kesakitan itu. Ia seorang Samaria. Dan ia menolong orang Yahudi itu. Ia menaruh sedikit obat pada lukanya. Setelah itu ia membawa orang Yahudi itu ke tempat di mana ia dapat beristirahat dan sehat kembali.
Setelah mengakhiri ceritanya, Yesus berkata kepada orang yang bertanya kepadanya: ‘Menurut pendapatmu, yang manakah dari ketiga orang ini telah berbuat sebagai sesama kepada orang yang luka-luka itu? Imam itukah, orang Lewi atau orang Samaria itu?’
Orang itu menjawab: ‘Orang Samaria itu. Ia baik hati kepada orang yang kesakitan itu.’
Yesus berkata: ‘Tepat sekali. Karena itu pergilah dan lakukanlah seperti itu kepada orang-orang lain.’
Kau suka caranya Yesus mengajar, bukan? Kita dapat mempelajari sangat banyak hal yang penting jika kita mendengarkan apa yang Yesus katakan dalam Alkitab, bukankah demikian?

Yesus Menyembuhkan Orang-Orang Sakit

DALAM perjalanannya di seluruh negeri itu, Yesus menyembuhkan orang-orang sakit. Kabar tentang mujizat-mujizat ini diceritakan di desa-desa dan di kota-kota. Maka orang banyak membawa kepadanya orang-orang timpang dan buta serta yang tuli, dan banyak yang lain yang menderita penyakit. Dan Yesus menyembuhkan mereka semua.
Lebih tiga tahun telah berlalu sejak Yohanes membaptis Yesus. Dan Yesus memberitahu rasul-rasulnya bahwa tak lama lagi ia akan naik ke Yerusalem, di mana ia akan dibunuh, dan kemudian bangkit dari antara orang mati. Sementara itu, Yesus terus menyembuhkan orang-orang sakit.
Suatu hari Yesus mengajar pada hari Sabat. Sabat adalah hari istirahat bagi orang Yahudi. Wanita yang kaulihat di sini sudah lama sakit parah. Selama 18 tahun ia bungkuk, dan tak dapat berdiri tegak. Maka Yesus menaruh tangannya atas wanita itu, dan wanita itu mulai berdiri tegak. Ia sembuh!
Ini menyebabkan pemimpin-pemimpin agama jadi marah. ‘Ada enam hari di mana kita harus bekerja,’ salah seorang dari mereka berseru kepada orang banyak itu. ‘Di situlah waktunya untuk menyembuhkan, bukan pada hari Sabat!’
Tapi Yesus menjawab: ‘Kamu orang-orang jahat. Siapa pun dari kamu tentu akan melepaskan keledainya dan membawanya ke luar untuk minum pada hari Sabat. Maka tidak patutkah wanita yang malang ini, yang telah sakit selama 18 tahun, disembuhkan pada hari Sabat?’ Jawaban Yesus membuat orang-orang jahat ini merasa malu.
Kemudian Yesus dan rasul-rasulnya berangkat ke Yerusalem. Ketika masih di luar kota Yerikho, dua orang buta peminta-minta mendengar bahwa Yesus lewat. Mereka berseru: ‘Yesus, tolonglah kami!’
Yesus memanggil orang-orang buta itu datang, dan bertanya: ‘Apa yang kamu inginkan dari padaku?’ Mereka berkata: ‘Tuhan, bukakanlah mata kami.’ Yesus menyentuh mata mereka, dan pada waktu itu juga mereka dapat melihat! Tahukah kau mengapa Yesus melakukan semua mujizat yang menakjubkan ini? Sebab ia mengasihi orang-orang dan ingin supaya mereka beriman kepadanya. Jadi kita dapat yakin bahwa bila ia nanti memerintah sebagai Raja tak seorang pun di bumi ini akan sakit lagi.

Yesus Datang sebagai Raja

TIDAK lama setelah menyembuhkan kedua pengemis buta itu, Yesus masuk ke desa kecil dekat Yerusalem. Ia berkata kepada dua muridnya: ‘Masuklah ke desa itu dan kamu akan menemukan keledai muda. Lepaskanlah dan bawa kepadaku.’
Setelah keledai itu dibawa kepada Yesus, ia duduk di atasnya. Lalu ia mengendarainya sampai ke Yerusalem yang jaraknya tidak begitu jauh. Ketika ia mendekati kota itu, orang-orang keluar menyambut dia. Kebanyakan dari mereka membuka pakaian luar mereka dan menghamparkannya di jalan. Yang lain-lain memotong daun-daun palem. Mereka menghamparkannya juga di jalan, dan mereka berseru: ‘Allah kiranya memberkati raja yang datang dalam nama Yehuwa!’
Lama berselang di Israel raja-raja yang baru akan berkendaraan memasuki Yerusalem di atas keledai muda untuk memperlihatkan diri kepada orang banyak. Inilah yang Yesus lakukan. Dan orang-orang ini memperlihatkan bahwa mereka menginginkan Yesus menjadi raja mereka. Tapi tidak semua orang menginginkan dia. Kita dapat melihat hal ini dari apa yang terjadi ketika Yesus pergi ke bait.
Di bait itu Yesus menyembuhkan orang-orang yang buta dan timpang. Ketika anak-anak kecil melihat ini, mereka berseru memuji-muji Yesus. Tapi ini menyebabkan imam-imam jadi marah, dan mereka berkata kepada Yesus: ‘Apakah kau dengar apa yang dikatakan oleh anak-anak itu?’
‘Ya, saya dengar,’ jawab Yesus. ‘Tidakkah kamu pernah membaca dalam Alkitab yang mengatakan: “Dari mulut anak-anak kecil Allah akan mendatangkan pujian?”’ Maka anak-anak itu pun terus memuji-muji raja yang Allah lantik.
Kita ingin menjadi seperti anak-anak itu, bukan? Ada orang yang mungkin mencoba menghalangi kita berbicara tentang kerajaan Allah. Tapi kita akan terus menceritakan kepada orang lain tentang hal-hal menakjubkan yang Yesus lakukan bagi orang banyak.
Belum tiba masanya bagi Yesus untuk mulai memerintah sebagai raja ketika ia masih ada di bumi. Kapan masanya akan tiba? Murid-murid Yesus ingin mengetahuinya. Kita akan membaca tentang ini selanjutnya.

Di atas Gunung Zaitun

INI Yesus di atas gunung Zaitun. Keempat orang yang bersama dia adalah rasul-rasulnya. Mereka adalah Andreas dan Petrus yang bersaudara, dan juga Yakobus serta Yohanes bersaudara. Itu bait Allah di Yerusalem yang dapat kaulihat di sebelah sana di kejauhan.
Bait di Yerusalem
Sudah dua hari sejak Yesus berkendaraan memasuki Yerusalem di atas keledai muda. Hari itu hari Selasa. Pada pagi hari Yesus ada di bait. Di sana imam-imam mencoba menangkap Yesus untuk membunuhnya. Tapi mereka takut melakukannya sebab orang-orang itu suka kepada Yesus.
‘Kamu ular dan keturunan ular!’ seru Yesus kepada pemimpin-pemimpin agama itu. Kemudian Yesus berkata bahwa Allah akan menghukum mereka sebab semua kejahatan yang mereka lakukan. Setelah itu Yesus naik ke Gunung Zaitun, dan kemudian keempat rasul ini mulai mengajukan pertanyaan kepadanya. Tahukah kau apa yang mereka tanyakan kepada Yesus?
Rasul-rasul itu menanyakan tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Mereka tahu bahwa Yesus akan mengakhiri semua kejahatan di atas bumi. Tapi mereka ingin mengetahui kapan ini akan terjadi. Kapan Yesus akan datang sekali lagi untuk memerintah sebagai Raja?
Yesus tahu bahwa para pengikutnya di bumi tidak akan dapat melihat dia pada waktu ia datang sekali lagi. Sebab, pada waktu itu ia akan berada di surga, dan mereka tidak akan dapat melihatnya di sana. Maka Yesus memberitahu rasul-rasulnya beberapa di antara hal-hal yang akan terjadi di bumi apabila ia mulai memerintah sebagai Raja di surga. Apa sajakah itu?
Yesus berkata bahwa akan ada peperangan-peperangan besar, banyak orang akan menderita penyakit dan kelaparan, kejahatan akan sangat memuncak, dan akan ada gempa-gempa bumi. Yesus juga berkata bahwa kabar kesukaan tentang kerajaan Allah akan diberitakan di mana-mana di bumi ini. Apakah kita telah melihat semuanya ini terjadi di zaman ini? Ya! Jadi kita dapat yakin bahwa Yesus kini sudah memerintah di surga. Tak lama lagi ia akan mengakhiri semua kejahatan di atas bumi.

Di Suatu Ruangan atas

SEKARANG sudah hari Kamis, setelah dua hari lewat. Yesus dan ke-12 rasulnya berada di ruangan atas yang besar ini untuk makan Paskah. Orang yang kaulihat sedang pergi adalah Yudas Iskariot. Ia pergi untuk memberitahu imam-imam bagaimana mereka dapat menangkap Yesus.
Sehari sebelumnya, Yudas telah pergi menemui imam-imam itu dan bertanya: ‘Apa yang akan kamu berikan kepadaku jika aku membantu kamu menangkap Yesus?’ Mereka berkata: ‘Tiga puluh keping uang perak.’ Maka Yudas sekarang pergi menemui orang-orang itu supaya ia dapat membawa mereka kepada Yesus. Mengerikan, bukan?
Perjamuan Paskah telah selesai. Tetapi sekarang Yesus memulai suatu perjamuan lain yang istimewa. Ia membagikan seketul roti kepada rasul-rasulnya dan berkata: ‘Makanlah itu, sebab ini mengartikan tubuhku yang harus diberikan demi kamu.’ Setelah itu ia meneruskan kepada mereka segelas anggur dan berkata: ‘Minumlah itu, sebab ini mengartikan darahku, yang harus dicurahkan demi kamu.’ Alkitab menyebutnya ‘perjamuan malam Tuhan.’
Orang Israel makan Paskah untuk mengingatkan mereka tentang peristiwa ketika malaikat Allah ‘paskah’ atau ‘melewati’ rumah mereka di Mesir, tetapi membunuh anak sulung dalam rumah orang-orang Mesir. Tapi sekarang Yesus ingin supaya pengikut-pengikutnya mengingat dia, dan ingat bagaimana ia memberikan kehidupannya untuk mereka. Dan itulah sebabnya ia memerintahkan mereka merayakan perjamuan istimewa ini tiap tahun.
Setelah makan Perjamuan Malam Tuhan, Yesus berkata kepada para rasulnya supaya mereka tetap berani dan kuat dalam iman. Akhirnya, mereka menyanyikan pujian kepada Allah dan kemudian pergi. Waktu itu sudah sangat larut malam, barangkali lewat tengah malam. Mari kita lihat ke mana mereka pergi.

Yesus di Taman

SETELAH meninggalkan ruangan atas itu, Yesus bersama rasul-rasulnya pergi ke taman Getsemani. Mereka sudah sering ke sana. Sekarang Yesus berkata supaya mereka tetap berjaga dan berdoa. Lalu ia pergi tidak seberapa jauh dari mereka, dan sujud sampai mukanya menyentuh tanah untuk berdoa.
Kemudian Yesus kembali ke tempat rasul-rasulnya berada. Coba pikir apa yang sedang dilakukan oleh rasul-rasul itu? Mereka tertidur! Tiga kali Yesus menyuruh supaya mereka tetap berjaga, tetapi setiap kali ia kembali ia menemukan mereka tertidur. ‘Bagaimana kamu bisa tidur pada saat seperti ini?’ kata Yesus pada kali terakhir ia kembali kepada mereka. ‘Sudah tiba saatnya aku akan diserahkan kepada musuh-musuhku.’
Pada saat itu juga suara gaduh orang banyak kedengaran. Lihat! orang-orang itu datang dengan pedang dan pentung! Dan mereka membawa obor supaya terang. Ketika mereka makin dekat, seseorang maju dari kelompok orang banyak itu dan datang langsung kepada Yesus. Ia mencium Yesus, seperti yang dapat kaulihat. Orang itu adalah Yudas Iskariot! Mengapa ia mencium Yesus?
Yesus bertanya: ‘Yudas, dengan ciumankah engkau mengkhianati aku?’ Ya, ciuman itu merupakan tanda. Itu memberitahu orang-orang yang datang bersama Yudas bahwa inilah Yesus, orang yang mereka cari. Maka musuh-musuh Yesus melangkah maju untuk menangkap dia. Tetapi Petrus tidak mau membiarkan mereka membawa Yesus tanpa perlawanan. Ia menghunus pedang yang ia bawa dan ia menyerang orang yang ada di dekatnya. Pedang itu tidak mengenai kepala orang itu dan hanya menetak telinga kanannya. Tapi Yesus mengambil telinga orang itu dan memulihkannya.
Yesus berkata kepada Petrus: ‘Sarungkanlah pedangmu. Apakah kau pikir aku tidak dapat meminta ribuan malaikat kepada Bapaku untuk menyelamatkan aku?’ Ya, Yesus dapat memintanya! Tetapi Yesus tidak meminta kepada Allah untuk mengirim satu malaikat pun, sebab ia tahu bahwa saatnya sudah tiba bagi musuh-musuhnya untuk membawa dia. Maka ia membiarkan mereka menggiring dia. Mari kita lihat apa yang terjadi atas Yesus sekarang.

Yesus mati di tiang

LIHAT betapa mengerikan apa yang sedang terjadi! Yesus dibunuh. Mereka menggantung dia pada tiang. Tangan dan kakinya dipaku. Mengapa ada orang yang ingin berbuat demikian kepada Yesus?
Karena ada orang-orang yang membenci Yesus. Tahukah kau siapa mereka? Salah satu dari mereka adalah Setan si Iblis, malaikat yang jahat. Dialah yang telah berhasil mempengaruhi Adam dan Hawa untuk tidak taat kepada Yehuwa. Dan Setanlah yang mempengaruhi musuh-musuh Yesus untuk melakukan kejahatan yang begitu keji.
Bahkan sebelum Yesus dipakukan di tiang ini, musuh-musuhnya telah melakukan penghinaan atas dirinya. Kau ingatkah bagaimana mereka datang ke taman Getsemani dan membawa Yesus? Siapakah musuh-musuh itu? Ya, mereka tidak lain dari pemimpin-pemimpin agama. Ya, mari kita lihat apa yang terjadi selanjutnya.
Ketika Yesus dibawa oleh pemimpin-pemimpin agama, rasul-rasulnya melarikan diri. Mereka membiarkan Yesus sendirian bersama musuh-musuhnya, sebab mereka ketakutan. Tetapi rasul Petrus dan Yohanes tidak pergi terlalu jauh. Mereka berjalan mengikuti untuk melihat apa yang akan terjadi atas Yesus.
Imam-imam membawa Yesus kepada Hanas yang sudah tua, yang sampai tahun itu menjadi imam besar. Orang banyak itu tidak lama di sana. Selanjutnya mereka membawa Yesus ke rumah Kayafas, yang sekarang menjadi imam besar. Banyak pemimpin agama yang telah berkumpul di rumahnya.
Di rumah Kayafas ini mereka mengadakan pemeriksaan. Orang-orang lain dibawa masuk untuk mengatakan dusta tentang Yesus. Pemimpin-pemimpin agama dengan sepakat mengatakan: ‘Yesus harus dibunuh’ Kemudian mereka meludahi mukanya, dan meninjunya.
Sementara semuanya ini berlangsung, Petrus ada di luar di halaman rumah. Malam itu dingin, dan karena itu orang-orang di situ membuat api unggun. Pada waktu mereka menghangatkan badan di sekeliling api itu, seorang pelayan perempuan memandang Petrus, dan berkata: ‘Orang ini tadinya juga bersama Yesus.’
‘Tidak, saya tidak bersama dia!’ jawab Petrus.
Tiga kali orang-orang berkata kepada Petrus bahwa ia bersama Yesus. Tetapi setiap kali Petrus mengatakan bahwa itu tidak benar. Ketiga kalinya Petrus mengatakannya, Yesus berpaling dan memandang dia. Petrus merasa sangat menyesal karena telah mengatakan dusta, dan ia pergi menangis.
Matahari mulai terbit pada hari Jumat pagi, dan imam-imam membawa Yesus ke tempat pertemuan besar, balai Sanhedrin. Di sini mereka membahas apa yang akan mereka lakukan atas dia. Mereka membawanya kepada Pontius Pilatus, penguasa distrik Yudea.
‘Dia orang jahat,’ imam-imam berkata kepada Pilatus. ‘Ia harus dibunuh.’ Setelah mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada Yesus, Pilatus berkata: ‘Saya tidak menemukan sesuatu kesalahan padanya.’ Kemudian Pilatus mengirim Yesus kepada Herodes Antipas. Herodes adalah penguasa di Galilea, tapi ia tinggal di Yerusalem. Herodes pun tidak dapat menemukan sesuatu perbuatan salah pada diri Yesus, maka ia mengirim dia kembali kepada Pilatus.
Pilatus ingin melepaskan Yesus. Tetapi musuh-musuh Yesus ingin supaya seorang tahanan lain dilepaskan dari penjara. Orang ini bernama Barabas seorang perampok. Kini sudah kira-kira tengah hari ketika Pilatus membawa Yesus ke luar. Ia berkata kepada orang banyak itu: ‘Lihat! Rajamu!’ Tapi imam-imam kepala berteriak: ‘Singkirkan dia! Bunuh dia!’ Maka Pilatus melepaskan Barabas, dan mereka membawa Yesus untuk dibunuh.
Hari Jumat siang Yesus dipakukan pada tiang. Kau tak dapat melihat pada gambar, tetapi di sebelah kiri dan kanan Yesus dua orang penjahat juga dibunuh pada tiang. Tidak lama sebelum Yesus mati, salah seorang dari penjahat itu berkata kepadanya: ‘Ingatlah aku apabila engkau tiba dalam kerajaanmu.’ Dan Yesus menjawab: ‘Aku berjanji bahwa engkau akan bersama-sama dengan aku dalam Firdaus.’
Janji yang menakjubkan, bukan? Tahukah kau firdaus yang mana yang Yesus maksudkan? Di manakah firdaus yang Allah jadikan pada mulanya? Ya, di bumi. Dan pada waktu Yesus memerintah sebagai raja di surga, ia akan menghidupkan kembali orang ini untuk menikmati Firdaus yang baru di bumi. Kita dapat merasa bahagia mengingat ini, bukan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DANIEL

SALOMO